Minggu, 17 April 2011

BERSEPEDA MEMBENTUK KARAKTER ANAK

"Ayah aku pake sandal aja ya!” Pinta Sahila putri ke 2 ku.Aku yang bawa minum ya yah,” usul Karima si bungsu. Kata-kata itu biasa muncul sebelum kegiatan bersepedaku bersama anak-anak.

Ternyata banyak sekali manfaat bersepeda bersama keluarga. Tak sekedar sehat secara fisik, juga bernilai rekreatif. Yang lebih menarik adalah dengan bersepeda ternyata dapat membentuk karakter anak.
Beberapa di antara yang aku temukan adalah :
  1. Sabar dalam kebersamaan, selama perjalanan ada yang menggowes sepeda dengan cepat atau sebaliknya, ini butuh kesabaran dan kebersamaan bagi sluruh anggota keluarga. Simulasi nyata ini dapat diraih melalui bersepeda
  2. Kerjasama dan saling tolong menolong, ada beberapa jalur sepeda yang menanjak dan bebatuan. Seringkali tanpa dikomando sang kakak membantu adiknya yang kesulitan saat menanjak atau melewati rintangan. Kadang-kadang sebaliknya, sang adik yang mendorong sepeda kakaknya.
  3. Sopan santun dan bertegur sapa, di perjalanan dapat kita jumpai pesepeda lain. Ketika saya menyapa,”halo om..” Ternyata anak-anakku juga menyapa dengan ungkapan yang sama, kalau permisi merekapun bilang permisi
  4. Menjaga hak milik dengan baik, mari simak ungkapan anak-anak “ayah sepedaku parkir di sini aja ya, teduh dan bersih.” Pinta anakku atau mereka bilang, “nanti sepedanya aku lap (bersihkan.red) ah di rumah.”
  5. Senantiasa berdo’a. Aku membiasakan sebelum bersepeda dimulai untuk membaca do’a naik kendaraan,”subhanalladzi sakhkhorolana…dst.” Kadang-kadang mereka yang justru mengingatkan ku.
Wuiiih… Kalau mau ditulis lagi pasti masih banyak karakter yang bisa didapat. Mungkin teman-teman lain juga merasakan hal yang sama. Bisa kita sharing di sini

(Ditulis di antara jalur sepeda di depan psikologi UI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar