Sabtu, 25 Agustus 2007

AIRSOFT, ANTARA MILITARY ENTHUSIASM DAN OLAHRAGA KETANGKASAN

Berawal dari permainan paintball yang aku ikuti bersama Arasy outbound management di pulau…(lupa namanya, pokoknya di gugusan kepulauan seribu). Dalam customer gathering itu aku bersama teman-teman mengikuti kegiatan di atas kapal phinisi, yang berkonsep sebuah kapal layar tempo doeloe. Kegiatan diakhiri dengan paintball game dan snorkling di pulau itu.
Betapa senangnya saat itu, selain ketemu banyak teman baru aku pun membawa doorprize sebuah kompor gas 2 tungku ”rinai”. Sepulang dari sana, salah stasiun televisi menayangkan permainan wargame dengan menggunakan properti lain. 

Airsoft. Itu sebutannya. Senjata mainan yang replika ini, memang memiliki penggemar khusus. Selain karena memiliki kemiripan dengan senjata yang asli. Dia juga dapat dibeli dengan ”cukup” bebas dibeberapa mall. Rada bahaya main senjata mainan yang mengandalkan tenaga batere atau gas ini. Maklum, meskipun pelurunya hanya berukuran 0.2 mm tapi kecepatan (fps) dari tekanan per atau gas cukup membuat kulit merah bahkan kebiruan. Makanya para member klub yang sering disebut sebagai olahraga ketangkasan yang rada ekstreem ini mensyaratkan safety sebagai panglima. Beberapa alat kelengkapan safety minimal di antaranya google with mask, sarung tangan dan sepatu. 

Masih pada bulan yang sama terdapat kompetisi antar klub airsoft di daerahku. Jadilah semesta berfikir tentang hobi baru pada bulan itu airsoftgun. Sementara itu sebuah kesempatan untuk mengadakan outbound training di kantorku ku manfaatkan untuk ber airsoft ria. Idekupun direspon baik oleh teman-teman. Wuih…! seru banget permainan ini. Saling membidik dan menembak sasaran di antara gedung-gedung di kantorku. Kerjasama dan startegi menjadi pokok keberhasilan dalam setiap misi. Hobiku menonton film action sedikit tersalurkan di situasi seperti ini. Ketertarikanpun tidak sampai di situ. Bersama teman-teman di kantor kitapun membeli beberapa pucuk mainan jenis ini. Jadilah sebuah klub baru airsoft. Beberapa skirmishpun (istilah yang sering digunakan para airsofter saat main perang-perangan) digelar. Beberapa member telah ”meracuni” teman-temannya bergabung dalam klub hobbies ini.

Dari sekedar perang-perangan, mulailah muncul ide untuk menggunakan kostum yang sesuai. Pilihanpun jatuh pada BDU BLACK SWAT ala polisi US. Selain mudah mencarinya, harganyapun terbilang murah. Kini klub yang lebih sering main di dalam hutan ini sudah memiliki 70 member list, meski yang rajin datang sekitar 30an orang.
Selain dapat menjalin keakraban antar sesama military Enthusiasm, komunitas ini juga memberikan nuansa untuk tetap dalam kondisi menggairahkan. Sportifitas dijunjung tinggi, kejujuran jadi alat pemersatu. Koleksi-koleksi terbaru dijadikan tambahan informasi. Melatih kekompakan sudah pasti. Meskipun masih ada yang out of ROE alias keluar aturan main. Maka ada istilah superman bagi yang tidak jujur, ada istilah lone ranger bagi yang maunya sendiri dsb. Tapi yang seperti itu sedikit rasionya. Biasa lah di mana ada komunitas di sana juga ada oknum. hehehehe.

Komunitas ini cukup banyak bilangannya di berbagai daerah, kebanyakan anggotanya para orang dewasa alias up to 18. Karena begitu aturan universalnya kira-kira. Meski kini aku sudah mulai jarang skirmish, karena urusan kantor dan lain-lain tapi masih tetap di jalur military Enthusiasm dengan berlangganan beberapa majalah info dan teknologi militer. Mau mencoba ?