Selasa, 13 November 2007

AKU DAN SBY

Selepas sholat subuh, ku gowes polygon quatroku menuju bundaran HI. Sekilas kulihat cyclo ku, menunjukkan pukul 05.12 WIB. Berharap tidak hujan, terus ku kayuh sepedaku dengan kecepatan rata-rata 20 km per jam sebagai tarikan awal. Setelah menyusuri gang kedondong di daerah Beji Depok, akhirnya dapat kutembus Jalan Margonda Raya.
Wah..jarang-jarang nih liat Margonda selengang ini di pagi hari. Kulihat beberapa pedagang kue subuh mengerumuni pelataran Detos.

Sesaat akan melintasi gerbatama UI, aku berharap bertemu para Rodexer yang selama ini hanya ku kenal lewat milis. Tapi… kosong…. tak satupun batang frame Cank Oot and the gank ada di sana. Terus kutingkatkan speed menuju arah Pasar Minggu. Di dua titik yang berbeda kutemui pesepeda lain, kalo tidak salah mengenakan jersey yang sama, berwarna hijau – orange. Aku hanya bisa menyapa sambil terus menggowes.”pagi..om..!”
Cycloku sudah menunjukkan pukul 06.30 Waktu Indonesia Bagian Rasuna Said. Sama dengan Margonda pagi itu, lagi-lagi lengang. Kulihat beberapa jalur putaran telah dihinggapi oleh patroli polisi bermobil. Mungkin sedang mempersiapkan jalur lintasan SBY menuju HI, pikirku dalam hati. Karena pagi itu Bapak Presiden ke-6 itu akan bersama-sama komunitas pesepeda akan melepas tim Bicycle For Earth Goes To Bali (BFEGTB) 2007 yang merupakan rangkaian acara dari KTT United Nation Framework on Climate Change (UNFCC) Desember mendatang.

Tiba di HI, aku rada’ heran. Kok belum banyak sepeda yang mangkal ? jangan-jangan salah tempat ? Untuk menghilangkan rasa penasaran, ku arahkan sepedaku ke Dukuh Atas melintasi underpass di bawahnya, kemudian kembali ke bundaran HI. Tetap saja kosong. Aku rehat sejenak sambil mengutak-atik FD ku yang mulai terdengar ringkikan. Cuma berhasil mengurangi sedikit. Sebenarnya kemarin sudah di bawa ke RL Depok untuk di servis, tapi hanya ada satu mekanik,bsementara sepeda yang antri sudah ada tiga. Rencana sore-nya akan kembali ke RL tapi keburu hujan. Al hasil akupun harus menikmati tingkikan FD ku hari itu.

Tak berapa lama akupun mengikuti arus sepeda yang mulai berdatangan dan melintasi HI. Mereka menuju ke Monas. Sesaat mendekati pintu Monas, arah patung kuda Indosat seseorang yang mengenakan semacam ID berteriak,”Arah Gambir om…arah Gambir.” Di pintu Gambir telah menunggu beberapa panitia sambil membagikan bike tag bertalikan rapia dan stiker BFEGTB 2007.

Karena gowesan sendiri dari Depok, akupun mencoba mencari kawan perjalanan, kutemui seorang om yang datang dari arah Klender, juga gowes sendirian. Sedang asyiknya ngobrol seputar B2W. Sepintas kulihat serombongan orang bersepeda dari arah pintu RRI. Ternyata SBY dan Ibu Ani dan para pengawal serta panitia yang juga aktivis B2W.

Setelah SBY dan Bu Ani menempati singgasananya. ceremonialpun segera dimulai. Sambutan seorang panitia mengawali kegiatan tersebut. Sepintas yang kuingat dalam prakatanya sang panitia mengatakan bahwa, kami akan bersepeda bersama Bapak (SBY. red) pagi ini, kemanapun Bapak, akan kami ikuti hingga Bapak berhenti. Spontan akupun berkelakar ke teman sebelah. ,”Wah capek dong !” temankupun keheranan,” kenapa om ?”. SBY kan berhentinya 2009, bakal 2 tahunan kita bersepeda dong. Tak kehilangan sense of humor temanku menimpali. ,”Itupun kalo gak ada yang milih lagi ya om.” beberapa pesepeda lainpun terlihat tersenyum simpul.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan bendera merah putih ke panitia yang diterima oleh Om Toto Presiden B2W Indonesia merangkap ketua panitia BFEGTB 2007. sebelumnya dalam kata sambutannya SBY – di antaranya – berpesan kepada para kepala daerah untuk menyediakan ruang publik atau jalur sepeda untuk ambil bagian dalam kampanye stop global warming. Sementara itu gubernur DKI yang baru ”Bang Foke” yang juga turut hadir dalam pelepasan tim BFEGTB tersebut berjanji akan memenuhi imbauan SBY jika pengguna sepeda di DKI mencapai 1 juta orang.

Tiba saatnya pelepasan tim dimulai, setelah rombongan sepeda SBY melintas, disusul oleh tim BFEGTB 2007, panitia, baru kemudian para simpatisan alias pegowes sejati. Terlihat di antara para goweser beberapa aparat TNI berseragam hijau juga menggunakan sepeda.

Meskipun tidak jauh jarak yang ditempuh SBY, sebagai sebuah permulaan, sudah cukup baik, tinggal kemudian perlu terus dikampanyekan penggunaan sepeda dalam berbagai aktifitas sehari-hari. Tidak hanya menuju tempat kerja saja. Aku membayangkan beberapa hari kemudian SBY terlihat dilayar kaca alias tv mengendarai sepeda menggantikan mobil golf yang selama ini digunakan di lingkungan istana di saat menerima berbagai kunjungan. Atau nampak dengan tegas tempat-tempat parkir sepeda diberbagai instansi pemerintah. Dimulai dari istana Kepresidenan. Semoga aja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar