Masih ingat film Forest Gump? film lawas yang berkisah tentang seorang anak yang dianggap tak layak masuk sekolah formal lantaran memiliki kekurangan secara fisik dan mental, namun berkat kegigihan Sang Ibu dan dukungan teman dekatnya, Forest Gump tercatat sebagai seorang petinggi Militer di Negara Paman Sam.
Kini banyak
kisah-kisah sukses semacam Forest Gump bertebaran di dunia maya. Mereka adalah orang-orang yang
nyata-nyata riil sukses di dunia nyata, berikut beberapa di antaranya :
THOMAS ALFA EDISON
Suatu hari seorang ibu membaca pesan singkat pada secarik kertas dari seorang Guru anaknya : “Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.”
Nancy Edison, Sang ibu terhenyak meski kemudian memicu sebuah ikrar, "Anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia."
Itulah sepenggal kisah seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah. Dialah Tommy kecil dengan nama lengkap Thomas Alfa Edison, salah seorang penemu besar di dunia. dia hanya bersekolah 3 bulan lamanya, meski secara fisik agak tuli, namun semua itu bukan penghalang baginya untuk terus maju.
DAVID KARP
Saat
kelas 1 SMA di Bronx High School of Science di usia 14 tahun Karp Keluar dari
SMA ibu Karp memberikan pilihan untuk homeschooling. Kisah ini dialami oleh
David Karp, pendiri Tumbl, sebuah platform blogging yang kemudian
diakuisisi Yahoo.Pada usia 16, Karp membuat website dan memulai debutnya
sebagai pebisnis teknologi. Dan sekarang, di usianya yang ke-26, situs Tumblr
yang didirikannya dibeli Yahoo senilai Rp 10 triliun.
Tidak ada yang kenal tak kenal Bill Gates. Pemilik nama lengkap William Henry Gates III, ini adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Kisah kelamnya saat mengenyam pendidikan dialaminya saat harus D-O dari Harvard yang juga memaksanya bekerja sebagai seorang Office Boy.
MARK ZUCKERBERG
Inilah miliarder termuda dalam sejarah dunia. Bermula dari mengelola sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, tak disangka banyak yang menyukainya. Jejak Bill Gates sang seniorpun diikutinya, D-O pun jadi pilihannya dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang booming sekarang. Tak terkira kekayaannya. Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).
SOICHIRO HONDA
Lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang
pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi, dan
istrinya Mika. Di masa sekolahnya, Honda tidak memiliki kisah sukses dalam
bidang akademik. Nilai-nilai ulangannya jelek. Ia juga sering membolos. Bosan
di sekolah adalah alas an utamanya. Ketika berusia 8 tahun, Honda nekat
bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Dan ia begitu
senang ketika melihat ada mobil yang melintas di desanya. Pada usia 12 tahun,
Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda dengan model rem kaki.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam bidang mesin.
Di dalam negeri tercatat nama-nama besar seperti Adam Malik, Andri Wongso, Buya Hamka, Bob Sadino dan banyak lagi. Tak terkira orang - orang seperti mereka jumlahnya. sebagian menjadi terkenal, sebagian lagi cukup dikenal di lingkungan mereka masing-masing.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam bidang mesin.
Di dalam negeri tercatat nama-nama besar seperti Adam Malik, Andri Wongso, Buya Hamka, Bob Sadino dan banyak lagi. Tak terkira orang - orang seperti mereka jumlahnya. sebagian menjadi terkenal, sebagian lagi cukup dikenal di lingkungan mereka masing-masing.
Renungan
Bagi Para Pendidik
1.
Pendidikan
terbaik bukanlah dari pelajaran yang diberikan di sekolah melainkan dari
pengalaman yang disajikan di sekolah maupun di luar sekolah.
2.
Sekolah
bukanlah satu-satu nya mesin sukses seseorang, namun sekolah bisa menginspirasi
anak untuk sukses
3.
Kekurangan
seorang anak bisa jadi modal (pemicu) bagi kesuksesannya di masa mendatang
4.
Sekolah
sering kali menjadi penghambat bagi suksesnya seseorang karena sistemnya yang
kaku, meskipun banyak sekolah juga menghasilkan orang-orang sukses karena
sistemnya yang fleksibel
Renungan
Bagi Para Ortu
1.
Sekolah
adalah bagian dari proses seorang anak menghadapi situasi formal dalam lingkup social
yang terbatas
2.
System
di sekolah yang tidak cocok bagi perkembangan anak dapat dilengkapi dengan
memberikan kesempatannya mengembangkan minat, bakat dan kecenderungannya melalui
aktifitas ekstrakurikuler baik di dalam maupun di luar sekolah
3.
Pahami
keunikan setiap anak dengan selalu menjadi seperti supporter olah raga yang
baik dan setia, bukan komentator dan kritikus olah raga. Seorang supporter yang
baik tak peduli jagoannya memang atau kalah, sementara komentator tergantung
dari skor yang diperoleh
4.
Plus
minus anak tergantung pada cara pandang orang tuanya. Cara pandang yang positif
akan membuat sang anak Nampak selalu positif atau sebaliknya
Tulisan ini tentunya
bukan ingin mengecilkan peran penting sekolah sebagai lembaga pencerdas
generasi bangsa, juga bukan hendak melemahkan peran luar biasa para guru
sebagai penyemai pendidikan berkualitas. Tulisan ini semata sebuah renungan
bagi kita semua bahwa life is not flat,
life is an adventures.
Hidup seorang anak ditentukan oleh banyak variable. Salah
satu variable penting adalah peran orang tua dan pemahaman yang integral
terhadap seorang anak dan kehidupannya, di masa kini dan yang akan datang. Berbekal
variable itulah kita diharapkan bisa bijak melihat fenomena yang dialami oleh
anak-anak kita. Mereka adalah unik, maka hanya bisa ditangani juga secara unik
dan kreatif. FKR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar