Berawal dari permainan paintball yang aku ikuti bersama Arasy outbound management di pulau…(lupa namanya, pokoknya di gugusan kepulauan seribu). Dalam customer gathering
itu aku bersama teman-teman mengikuti kegiatan di atas kapal phinisi,
yang berkonsep sebuah kapal layar tempo doeloe. Kegiatan diakhiri dengan
paintball game dan snorkling di pulau itu.
Betapa senangnya saat itu, selain ketemu banyak teman baru aku pun membawa doorprize sebuah kompor gas 2 tungku ”rinai”. Sepulang dari sana, salah stasiun televisi menayangkan permainan wargame dengan menggunakan properti lain.
Betapa senangnya saat itu, selain ketemu banyak teman baru aku pun membawa doorprize sebuah kompor gas 2 tungku ”rinai”. Sepulang dari sana, salah stasiun televisi menayangkan permainan wargame dengan menggunakan properti lain.
Airsoft.
Itu sebutannya. Senjata mainan yang replika ini, memang memiliki
penggemar khusus. Selain karena memiliki kemiripan dengan senjata yang
asli. Dia juga dapat dibeli dengan ”cukup” bebas dibeberapa mall. Rada
bahaya main senjata mainan yang mengandalkan tenaga batere atau gas
ini. Maklum, meskipun pelurunya hanya berukuran 0.2 mm tapi kecepatan (fps)
dari tekanan per atau gas cukup membuat kulit merah bahkan kebiruan.
Makanya para member klub yang sering disebut sebagai olahraga
ketangkasan yang rada ekstreem ini mensyaratkan safety sebagai panglima. Beberapa alat kelengkapan safety minimal di antaranya google with mask, sarung tangan dan sepatu.
Masih pada bulan yang sama terdapat kompetisi antar klub airsoft
di daerahku. Jadilah semesta berfikir tentang hobi baru pada bulan itu
airsoftgun. Sementara itu sebuah kesempatan untuk mengadakan outbound
training di kantorku ku manfaatkan untuk ber airsoft ria.
Idekupun direspon baik oleh teman-teman. Wuih…! seru banget permainan
ini. Saling membidik dan menembak sasaran di antara gedung-gedung di
kantorku. Kerjasama dan startegi menjadi pokok keberhasilan dalam setiap misi. Hobiku menonton film action
sedikit tersalurkan di situasi seperti ini. Ketertarikanpun tidak
sampai di situ. Bersama teman-teman di kantor kitapun membeli beberapa
pucuk mainan jenis ini. Jadilah sebuah klub baru airsoft. Beberapa skirmishpun
(istilah yang sering digunakan para airsofter saat main
perang-perangan) digelar. Beberapa member telah ”meracuni”
teman-temannya bergabung dalam klub hobbies ini.
Dari sekedar perang-perangan, mulailah muncul
ide untuk menggunakan kostum yang sesuai. Pilihanpun jatuh pada BDU
BLACK SWAT ala polisi US. Selain mudah mencarinya, harganyapun terbilang
murah. Kini klub yang lebih sering main di dalam hutan ini sudah
memiliki 70 member list, meski yang rajin datang sekitar 30an orang.
Selain dapat menjalin keakraban antar sesama military Enthusiasm,
komunitas ini juga memberikan nuansa untuk tetap dalam kondisi
menggairahkan. Sportifitas dijunjung tinggi, kejujuran jadi alat
pemersatu. Koleksi-koleksi terbaru dijadikan tambahan informasi. Melatih kekompakan sudah pasti. Meskipun masih ada yang out of ROE alias keluar aturan main. Maka ada istilah superman bagi yang tidak jujur, ada istilah lone ranger
bagi yang maunya sendiri dsb. Tapi yang seperti itu sedikit rasionya. Biasa
lah di mana ada komunitas di sana juga ada oknum. hehehehe.
Komunitas ini cukup banyak bilangannya
di berbagai daerah, kebanyakan anggotanya para orang dewasa alias up to
18. Karena begitu aturan universalnya kira-kira. Meski kini aku sudah mulai jarang skirmish, karena urusan kantor dan lain-lain tapi masih tetap di jalur military Enthusiasm dengan berlangganan beberapa majalah info dan teknologi militer. Mau mencoba ?